LAPORAN PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER
ROUTING DINAMIS
ROUTING DINAMIS
Disusun Oleh Kelompok J:
Sri Handayani
|
NIM:
064001500020
|
|
Namira Judia W
|
NIM:
064001800002
|
|
Puspa Ayu Savira
|
NIM:
065001800009
|
|
Karmielinda Nabila
|
NIM:
064001800021
|
Teknik Informatika
Fakultas Teknologi
Industri
Universitas Trisakti
Jakarta – Indonesia
2017
TUJUAN
Laporan
ini dibuat untuk menyelesaikan praktikum kedelapan matakuliah Jaringan
Komputer. Selain itu, hal ini juga berguna sebagai panduan umum untuk
konfigurasi routing dinamis didalam Cisco Packet Tracer.
TEORI PERCOBAAN
Dynamic
Routing (Router Dinamis) adalah sebuah router yang memiliki dan
membuat tabel routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan
dan juga dengan saling berhubungan antara router lainnya.
Kelebihan
Routing Dinamis, antara lain:
1. Cocok untuk area besar/luas
2. Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan
routernya
3. Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu
semua router dikonfigurasi, hanya router yang berkaitan saja
4. Router secara otomatis berbagi informasi
5. Routing table dibuat secara dinamik
6. Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada
7.
Administrator tidak
ikut campur tangan
Kekurangan
Routing Dinamis, antara lain:
1. Beban kerja router menjadi lebih berat karena selalu
memperbarui IP Table pada setiap waktu tertentu
2 Kecepatan pengenalan dan kelengkapan IP Table
terbilang lama karena router membroadcast
ke semua router lainnya sampai ada yang cocok sehingga setelah konfigurasi
harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat IP yang
ada.
LANGKAH PERCOBAAN
1.
Buat topologinya, yang terdiri dari 3 buah router dan 3 buah PC
yang masing-masing routernya terhubung dengan 1 PC berbeda. Router pertama dan
kedua terhubung dengan serial 2, sementara router kedua dan ketiga terhubung
dengan serial 3.
2.
Kemudian isilah IP address untuk PC0 192.1.1.2 dan default gateway
192.1.1.1, sementara untuk PC1 isi IP address dengan 193.1.1.2 dan default
gateway 193.1.1.1 lalu untuk PC2 isi IP address dengan 194.1.1.2 dan default
gateway 194.1.1.1
3.
Setelah melakukan konfigurasi IP untuk PC lalu kita lakukan
konfigurasi IP untuk router. Pertama pilih Router0 dan masuk ke CLI, kemudian
masukan perintah berikut.
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int f0/0
Router(config-if)#ip add 192.1.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#int s2/0
Router(config-if)#ip add 10.1.1.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Sementara untuk Router1
masukan perintah berikut.
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int f0/0
Router(config-if)#ip add 193.1.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#int s2/0
Router(config-if)#ip add 10.1.1.2 255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#int s3/0
Router(config-if)#ip add 11.1.1.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Kemudian untuk Router2
berikan perintah berikut.
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int f0/0
Router(config-if)#ip add 194.1.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#int s3/0
Router(config-if)#ip add 11.1.1.2 255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Keseluruhan perintah yang
diberikan pada ketiga router tersebut adalah konfigurasi router untuk serial
router dan juga konfigurasi jaringan FastEthernet0/0 masing-masing routernya.
4.
Langkah selanjutnya adalah mengonfigurasi routing RIP pada
masing-masing router. Untuk Router0 masukkan perintah berikut di dalam CLI.
Router>en
Router#conf t
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 192.1.1.0
Router(config-router)#network 10.1.1.0
Sementara untuk Router1
masukkan perintah berikut.
Router>en
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 10.1.1.0
Router(config-router)#network 193.1.1.0
Router(config-router)#network 11.1.1.0
Lalu untuk Router2
masukkan perintah berikut.
Router>en
Router#conf t
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 194.1.1.0
Router(config-router)#network 11.1.1.0
5.
Langkah terakhir adalah proses ping secara acak, lakukan
untuk menguji bahwa keseluruhan konfigurasi yang sudah kita buat dapat berjalan
dengan baik dan lancar. Terlihat bahwa keseluruhan proses ping sudah
berhasil/Successful.
KESIMPULAN
Kesimpulan pada praktikum minggu
ini, Routing protocol memiliki berbgai macam jenis routing yang dapat kita
gunakan untuk membangun suatu jaringan yang sesuai dengan kebutuhan admin,
misalnya seperti OSPF, EIGRP, dan RIP.
Masing-masing routing protocol memiliki kelebihan dan
kelemahan. supaya setiap routing protocol yang berlainan dapat saling
berkomunikasi satu sama lain maka kita dapat menggunakan perintah REDISTRIBUTE.
Fungsi redistribuse adalah untuk menyebarkan network antar routing protocol ya